Jumat, 22 Agustus 2008

Menyiasati Tawaran Diskon Kartu Kredit



Bagi sebagian besar masyarakat, terutama di kota-kota besar di Indonesia, mempunyai kartu kredit merupakan suatu keharusan. Tak hanya keharusan, namun terselip suatu kebanggaan tersendiri, apabila memiliki (paling tidak) satu kartu kredit, atau bahkan lebih. Namun, tanpa disadari, hal ini dapat memicu kebiasaan konsumtif, terutama bagi mereka yang mempunyai kesulitan untuk mengatur keuangan.

Disamping itu, maraknya tawaran diskon dari merchant-merchant ternama, yang biasanya bekerja sama dengan bank penerbit, membuat konsumen berlomba-lomba mengajukan aplikasi kartu kredit, dengan harapan bahwa hal itu dapat meningkatkan prestise, dan juga mendapatkan keuntungan dari kepemilikan kartu kredit tersebut.
Berdasarkan data Bank Indonesia, belanja kartu kredit memang terus mengalami peningkatan. Nilai belanja pada 2004 baru mencapai Rp37,8 triliun, tahun berikutnya telah meningkat menjadi Rp55,5 triliun.(www.bisnis.com)
Namun kepemilikan kartu kredit juga mampu menyeret pemiliknya dalam lubang hitam yang dinamakan “hutang”. Dorongan yang terus timbul untuk menggunakannya dengan tidak bijak biasanya terjadi apabila melihat tawaran diskon yang mampu membuat hati luluh. Kenikmatan berbelanja ini terkadang tidak memperhitungkan kemampuan membayarnya, sehingga saat jatuh tempo tak mampu membayar tagihan. Sehingga, muncul istilah 'easy buy, hard to pay’.

Kendati kartu kredit sudah menjadi ikon bagi masyarakat kelas menengah di kota-kota besar, toh masih banyak yang belum mengerti cara pemakaian kartu kredit dengan bijak. Tak jarang, perbulannya sebagian besar pendapatan gaji justru habis untuk membayar bunga kartu kredit. Oleh sebab itu, kami menyarankan bagi semua pemegang kartu kredit agar:

1. Disiplin dalam menggunakan kartu kredit. Jangan mudah ter “iming-iming” dengan penawaran harga murah dan semacamnya. Kalaupun memang anda membutuhkan barang tersebut, telitilah terlebih dahulu. Pastikan harga yang dibayar sesuai dengan kualitas barang yang anda dapatkan. Usahkan penggunaan kartu kredit memang sudah dianggarkan dalam keuangan keluarga. Ibarat Anda menggunakan uang tunai tapi dengan kelebihan tenggat waktu.

2. Bila saran pertama dapat Anda jalani, maka ada baiknya bila Anda mengalihkan pengeluaran-pengeluaran rutin, seperti bayar telpon, listrik, dan lain-lain ke dalam kartu kredit.

3. Jangan pernah Anda mengambil uang tunai melalui ATM dengan kartu kredit Anda, bukan hanya bunga besar tapi juga beban biaya dan penerapan perhitungan bunga langsung. Terkecuali dalam keadaan darurat.

4. Sebaiknya jangan hanya membayar cicilan minimun setiap bulannya. Cobalah selalu untuk melunasi tagihan pembayaran tiap bulannya, sebelum tanggal jatuh tempo. Karena beban bunga bulanan yang bisa mencapai 3,5 persen. Dengan perhitungan bunga berbunga maka bunga hutang kartu kredit Anda bisa lebih dari 40 persen. Bukan main besarnya.

5. Batasi kepemilikan hanya 3 kartu kredit. Hal ini juga dapat membantu anda untuk mengurangi gaya hidup konsumtif.

Ingatlah, gunakan dengan bijak kartu kredit Anda. Jangan sampai Anda terbelit hutang yang dapat merugikan hidup Anda serta orang-orang terdekat.

Rachmarindra Tristanti, dari berbagai sumber

Tidak ada komentar: