Jumat, 22 Agustus 2008

KERACUNAN AKIBAT PRODUK KIMIA RUMAH TANGGA


Kasus-kasus keracunan di dalam lingkungan rumah tangga, seringkali terjadi. Hal ini disebabkan oleh karena penyimpanan bahan-bahan kimia tidak pada tempat yang aman atau bisa juga akibat kelalaian. Padahal, rumah merupakan tempat yang seharusnya paling aman bagi keluarga, khususnya bagi anak-anak. Beragam kebutuhan yang dipergunakan di rumah tangga sehari-hari kenyataanya tidak luput dari sentuhan bahan-bahan kimia, seperti berbagai jenis sabun, anti septik atau anti hama sampai pewangi ruangan.

Bahan-bahan berisiko menyebabkan keracunan adalah semua bahan kimia atau campurannya yang membahayakan lingkungan, hewan atau kesehatan manusia. Bahan-bahan ini jika terhirup, tertelan, atau terabsorpsi melalui kulit atau mata akan menimbulkan keracunan yang membahayakan kesehatan manusia. Berdasarkan data keracunan rumah sakit, menurut Sentra Informasi Keracunan BPOM, dari tahun 2001 sampai 2004, penyebab keracunan yang tertinggi adalah kelompok pestisida rumah tangga. Oleh karena itu, hal ini perlu menjadi perhatian pihak orangtua di rumah agar melakukan tindakan pencegahan untuk memperkecil risiko bahaya penggunaan bahan- bahan kimia untuk rumah tangga.

Penggunaan yang aman dimulai dengan mempelajari atau mengenal tanda-tanda pada label kemasan. Dalam label dicantumkan istilah-istilah kunci yang menunjukkan tingkatan bahaya produk tersebut seperti:
  • Caution (hati-hati), berarti produk tersebut dapat membahayakan manusia. Bila gasnya terhirup dapat menyebabkan nafas sesak, atau bila kontak dengan mata dapat menyebabkan mata perih.
  • Warning (awas), bersifat lebih serius daripada “caution” yang mengindikasikan akan menjadi sakit atau memiliki risiko yang lebih serius jika produk tersebut tidak digunakan secara benar. Warning juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi produk tersebut mudah terbakar.
  • Warning (awas) dan Caution (hati-hati) menunjukkan bahwa bahan tersebut beracun tetapi tidak sangat beracun (“moderate hazard”).
  • Poison (racun), mengindikasikan bahwa bahan tersebut sangat beracun.
  • Danger (bahaya), mengindikasikan perlu perhatian yang sangat serius. Bahan-bahan tersebut sangat mudah terbakar, korosif atau sangat beracun. Jika dalam penggunaannya tidak benar, dapat menimbulkan sakit yang sangat serius dan lama, menyebabkan buta, bahkan kematian. Danger (bahaya) juga digunakan untuk mengindikasikan bahwa produk tersebut dapat meledak.
Informasi dalam label berisi nama dagang, nama kimia, berat produk, kata kunci, instruksi penggunaan dan penanganan yang aman, nama produsen, deskripsi bahaya dari bahan aktif yang dikandung, peringatan, serta instruksi pertolongan pertama bila terjadi keracunan. Label tidak mencantumkan informasi mengenai efek jangka pendek atau panjang seperti yang tercantum dalam kemasan obat. Label hanya menyebutkan akut atau bahaya yang sedang saja. Begitu pula tidak disebutkan bagaimana cara membuang sisa produk dengan aman. Sementara kata-kata ”non-toxic” dan ”tidak beracun” hanya untuk konsumsi iklan saja. Karena itu, jika label produk yang dipilih tidak mencantumkan komposisi bahan di dalamnya atau instruksi penggunaannya tidak jelas maka sebaiknya jangan dibeli.

Produk yang berisiko menimbulkan keracunan di beberapa bagian rumah:
  • Garasi, diantaranya oli, cat, aki, tiner yang keempatnya mudah terbakar serta mengeluarkan zat-zat beracun
  • Ruang tamu, yaitu obat anti nyamuk, pewangi/penyegar ruangan, pernis dan pembersih kapet
  • Kamar tidur, seperti pewangi ruangan, dan kapur barus/kamper.
  • Kamar mandi/ruang cuci, yaitu sabun mandi, deterjen, pemutih pakaian, pembersih keramik/porselen, pembersih lantai, pembersih saluran air
  • Tempat lainnya, seperti berbagai pembasmi hama, pupuk tanaman, pembersih kolam, dan lainnya.
Zat-zat yang terdapat dalam produk di atas ini jika salah penggunaannya dapat mempengaruhi atau merusak organ tubuh bagian dalam, mengiritasi bagian luar tubuh seperti kulit, mata, hidung dan bisa menimbulkan sakit kepala, serta mual. Contohnya:
  • Pemutih pakaian tidak boleh dicampur dengan produk yang mengandung amonia dan pembersih saluran air atau pembersih lainnya. Kalau tercampur akan mengeluarkan gas, dan jika terhirup bisa menimbulkan permasalahan pernapasan yang serius bahkan sampai kematian.
  • Pewangi/penyegar ruangan umumnya mudah terbakar dan juga merupakan iritan kuat pada mata, kulit dan tenggorokan.
  • Sabun khusus untuk digunakan di mesin pencuci piring memiliki tingkat toksisitas atau keracunan lebih tinggi dibandingkan sabun cuci piring untuk tangan.
  • Oli mengandung hidrokarbon dan logam berat, sehingga paparannya dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan syaraf serta kanker.
Cara Aman Penggunaan Produk Rumah Tangga

Kejadian keracunan di rumah dapat dihindari bila orangtua atau orang dewasa mengetahui risiko bahaya yang ditimbulkan bahan tersebut dan bagaimana pencegahannya. Langkah-langkah pencegahan yang perlu diketahui antara lain:
  • Memastikan hanya membeli produk yang terdaftar dan sesuai dengan kebutuhan saja.
  • Membaca label dengan teliti dan menggunakannya sesuai aturan pakai.
  • Mengikuti peringatan yang dianjurkan pada label, seperti membuka jendela atau ventilasi.
  • Tidak merokok ketika menggunakan produk kimia.
  • Menghindari menggunakan produk kimia di dekat sumur/mata air/sumber air lainnya.
  • Menggunakan produk kimia berbahaya tidak di dekat orang, terutama anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Pestisida dan penyegar ruangan dapat terakumulasi pada karpet, maka karpet digulung terdahulu sebelum menyemprotkan bahan kimia tersebut.
  • Wadah ditutup rapat setelah digunakan.
  • Cuci tangan dengan sabun setelah menggunakan produk berbahan kimia.
  • Simpan di tempat tertutup yang jauh dari jangkauan anak-anak.
  • Simpan di dalam wadah aslinya dalam keadaan tertutup rapat.
  • Buang produk yang labelnya sudah tidak terbaca lagi.
  • Sisa produk jangan dibuang ke halaman atau saluran air, atau dibakar, tetapi kubur di tempat yang jauh dari pemukiman, saluran air atau sumur.
  • Simpan produk yang mudah terbakar di luar rumah, serta jauhkan dari sumber panas dan kebakaran.
Jika terjadi keracunan, hal yang harus dilakukan adalah:
  • Tenang dan jangan panik.
  • Mencari bekas wadah bahan beracun yang dicurigai untuk mengetahui bahan beracun yang tertulis pada labelnya.
  • Tidak memberi makan atau minum sesuatu kepada korban sebelum mendapatkan nasihat dari dokter atau ahli medis lainnya.
  • Segera hubungi pusat informasi keracunan untuk mencari informasi atau membawa korban ke dokter terdekat.
Bagaimanapun, pencegahan merupakan anti keracunan yang paling baik. Untuk itu, biasakan membaca label kemasan serta gunakan atau tempatkan sesuai petunjuknya


Ida Marlinda Staf Penelitian YLKI
Sumber : Sentra Informasi Keracunan Nasional
Pusat Informasi Obat, BPOM


Tidak ada komentar: