Rabu, 20 Agustus 2008

Tanaman yang Berkhasiat sebagai Obat Batuk



Sejak dulu alam sudah memberikan solusi bagi berbagai macam penyakit manusia. Perlahan-lahan, obat alamiah mulai tergusur oleh obat sintetis karena tidak praktis. Seiring merebaknya efek samping dari obat sintetis, maka obat alamiah semakin dilirik lagi.
Penyakit batuk sering menimpa sebagian besar masyarakat Indonesia. Meskipun batuk dapat dikatakan penyakit ringan, namun tetap membawa dampak yang berat kepada lingkungan sekitar. Oleh karenanya di berbagai desa cukup banyak pengalaman pemanfaatan tumbuh-tumbuhan sebagai obat dari penyakit batuk tersebut.
Batuk adalah suatu penyakit refleks fisiologi, dapat menyerang pada keadaan sehat maupun sakit yang berfungsi untuk mengeluarkan dan membersihkan saluran pernapasan dari benda-benda asing, yang mengakibatkan tenggorokan terasa gatal. Penyakit ini dapat diakibatkan gangguan cuaca seperti udara dingin, angin kencang, hujan, atau perubahan suhu udara.
Batuk disebabkan adanya radang pada lapisan lendir saluran pernapasan, alergi terhadap debu, asap rokok, atau uap bahan kimia. Batuk sering timbul pada saat peralihan musim, terutama bila terjadi perubahan temperatur udara mendadak dari musim panas ke musim dingin atau penghujan.
Batuk dibagi menjadi dua jenis: batuk produktif dan nonproduktif. Batuk produktif adalah batuk yang disertai pengeluaran zat-zat asing (kuman, debu, dan sebagainya) dan dahak dari batang tenggorokan. Pada prinsipnya, pengobatan batuk produktif tidak boleh ditekan, tapi hanya untuk menghindari terganggunya tidur dan kelelahan serta kemungkinan berbahaya bagi pasien.
Sedangkan batuk nonproduktif adalah batuk yang tidak disertai pengeluaran dahak dan zat asing lainnya. Prinsip pengobatan batuk nonproduktif adalah dengan meredakan batuk. Pengobatan ini adalah dengan menghilangkan refleks batuk secara sentral.
Untuk itu sangat perlu segera mengatasi batuk sebelum merembet ke penyakit yang lebih parah lagi. Untuk mengatasinya, sebagai pertolongan pertama kita bisa memanfaatkan jenis-jenis tumbuhan sekitar yang memiliki sifat-sifat sebagai pembunuh kuman (antiseptik), antiradang (anti-inflamasi), peluruh dahak (ekspektoran), penenang (hipnotik), dan mengurangi nyeri (analgesik).
Banyak tumbuh-tumbuhan di sekitar kita yang memiliki sifat tersebut bahkan telah diramu dan dikemas dalam berbagai bentuk obat jadi, baik berupa sirup, serbuk, pil, maupun tablet. Juga dalam berbagai kemasan jamu oleh perusahaan-perusahaan obat tradisional. Beberapa tumbuhan yang memiliki khasiat tersebut antara lain:
- Antiseptik: daun sembung (Blumea balsamifera), daun pepaya (Carica papaya), ketumbar (Coriandum sativum), dan kulit batang delima (Punica granatum).
- Anti-inflamasi: sambiloto (Andrographis paniculata), rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza), daun wungu (Grapthophyllum pictum), dan buah kapulaga (Amomum cardamomum).
- Ekspektoran: daun saga (Abrus precatorius), umbi bawang merah (Allium cepa), umbi bawang putih (Allium sativum), lidah buaya (Aloe vera), dan buah kapulaga (Amomum cardamomum).
- Hipnotik: daun kangkung (Ipomoea aquatica), buah pala (Myristica fragrans), dan daun wati (Piper methysticum).
- Analgesik: daun poko (Mentha arvensis) dan daun kelor (Moringa oleifera).
Tentu saja dengan mengonsumsi tumbuh-tumbuhan tersebut di atas penyembuhannya tidak secepat minum obat-obatan sintetis kimiawi. Perlu tenggang waktu dan kesabaran serta rutinitas dan komposisi yang seimbang dalam pemakaiannya. Namun demikian penggunaan obat secara tradisional dengan ramuan tetumbuhan relatif lebih aman dari efek-efek timbulnya penyakit lanjutan seperti yang terjadi pada obat-obatan kimiawi dewasa ini.
Tanaman yang Berkhasiat sebagai Obat Batuk
No. Nama Tumbuhan Cara Pemakaian Kandungan
1 Wortel (Daucus carota) Wortel diparut, diperas dengan air panas hingga ¾ gelas, diminum 2 kali sehari. Protein, karbohidrat, vitamin A, Glutation, beta karoten
2 Mengkudu (Morinda citrifolia) Buah mengkudu dan jeruk nipis diperas, dimasukkan ke dalam 2 gelas air panas, lalu disaring untuk diminum 3 kali sehari. Morindon, morindin, metil asetil, asam kapril, soranyidiol
3 Jahe (Zingiber officinale) Jahe dibakar dan dimemarkan, direbus bersama-sama adas, kayu manis, cengkeh, dan gula aren. Setelah disaring dapat diminum 3 kali sehari 4 sendok makan untuk dewasa dan 3 kali sehari 2 sendok makan untuk anak-anak. Minyak atsiri, gingerol, resin, zat pati, dan gula
4 Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) Air perasan jeruk nipis ditambah madu. Asam sitrat, asam amino, minyak atsiri, dan vitamin B1
5 Lidah buaya (Aloe vera) Empulur lidah buaya dipotong kecil-kecil kemudian dicampur dengan madu. Diminum 3 kali sehari 1 sendok teh. Aloin, barbaloin, isobarbaloin, beta-barbaloin, damar
6 Saga (Abrus precatorius) Daun saga manis bersama-sama kayu manis, cengkeh, adas, pulasari, dan bawang merah serta gula batu, direbus. Diminum 3 kali sehari 10 sendok makan untuk dewasa, 1 sendok makan untuk anak-anak. Saponin, glisirisin, abrin, dan flavonoid
7 Sembung (Blumea balsamifera) Daun sembung dan daun jinten diiris-iris, direbus bersama cengkeh, kemukus, kapulaga, kayu manis, dan adas sebanyak 3 gelas hingga 2 ½ gelas. Diminum 3 kali sehari 8 sendok makan untuk dewasa, 1-5 sendok makan untuk anak-anak. Minyak atsiri, glikosida, tanin
8 Sirih (Piper betle) 5 lembar daun sirih bersama cengkeh, kapulaga, kemukus, dan kayu manis direbus. Diminum 3 kali sehari 8 sendok makan untuk dewasa, 1-5 sendok makan untuk anak-anak. Minyak atsiri (kadinen, kavikol, sineol, eugenol), zat samak
9 Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) Segenggam bunga belimbing ditambah gula batu direbus dengan segelas air hingga tinggal ½ gelas, diminum pagi dan sore. Asam oksalat dan kalium
10 Meniran (Phyllanthus niruri) 3-7 tumbuhan lengkap ditumbuk halus direbus dengan 3 sendok makan air. Rebusannya dicampur madu 1 sendok makan, diminum sekaligus. Kalium, mineral, damar, filantin
11 Kencur (Kaempferia galanga) Kencur dikunyah Kamfer, borneol, sineol, alkohol

Rini Kusuma Wardhani,
Staf PenelitianYLKI

Tidak ada komentar: